Banjir Besar di Lahat dan Dampaknya

Banjir tak kunjung surut di Kabupaten Lahat di Sumatera bagian selatan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan sedikitnya 3.000 warga terkena dampak banjir. Penilaian cepat mengakibatkan banjir meluas di tiga desa, hingga 120 rumah terendam air banjir. Salah satu warga meninggal akibat dampak banjir yang terjadi. “Saat mengumpulkan informasi, para korban tewas setelah terseret arus deras,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Ahmad Mahari, Jumat (3/10). Lokasi yang terdampak banjir adalah Desa Tanjung Sereh, Desa Karang Dalam yang terletak di Kecamatan Pulau Pinang, Desa Tinggi Ari di Kecamatan Gomay Ulu, dan Desa Keban Agung di Kekim Selatan.

Musibah terjadi setelah hujan deras menyebabkan Sungai Limatang meluap di pemukiman warga. Selain itu, jembatan yang menghubungkan Kecamatan Naantal dan Bandar Agung terputus diterjang banjir. Sebuah jembatan akses yang menghubungkan Lahat dan Pagaralam di Desa Tanjung Sereh Kecamatan Pulau Pinang juga rusak, menghambat lalu lintas tetapi tidak membantu. Akibat pantauan visual di lokasi, derasnya banjir juga terbawa arus sehingga bangunan ambruk. “Sejauh ini, air masih menggenangi beberapa area di lokasi tersebut,” kata Ahmad lagi.

Tim gabungan TNI-Polri, BPBD dan SAR berupaya melakukan evakuasi dan asesmen cepat di lokasi. Pemerintah setempat juga mengimbau warga di sepanjang Kali Limatang untuk sementara waktu menjauhi sungai. BPBD Sumsel juga telah mendistribusikan 200 paket logistik kepada masyarakat terdampak sebagai bagian dari upaya tanggap darurat. Mengacu pada prakiraan cuaca BMKG Kabupaten Lahat, hujan ringan disertai kilat masih berpotensi terjadi dalam dua hari ke depan (11/3).

Promosi penyebaran informasi juga dapat difasilitasi melalui grup Whatsapp. Dalam hal peringatan dini banjir, ia menyediakan informasi berlapis di tingkat RT/RW untuk diterima oleh pemerintah daerah. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi risiko risiko sehingga dapat dijadikan sebagai langkah mitigasi yang akan diambil.