Potensi Rafael Struick sebagai Senjata Baru Timnas Indonesia

Rafael Struick membuat debutnya sebagai pemain Timnas Indonesia dengan memperlihatkan kemampuan yang menjanjikan. Penampilan Struick selama 45 menit pertama memberikan harapan baru bagi Indonesia di sektor penyerangan.

Pada pertandingan melawan Palestina pada hari Rabu (14/6), Struick memakai seragam Timnas Indonesia untuk pertama kalinya. Pelatih Shin Tae Yong menempatkan Struick sebagai penyerang, berduet dengan Dimas Drajad.

Selama 45 menit yang diberikan, Struick benar-benar memanfaatkan setiap menit di lapangan dengan maksimal. Ia terus melakukan pressing, membuka ruang bagi rekan-rekannya, dan aktif dalam serangan.

Meskipun belum berhasil mencetak gol, penampilan Rafael Struijk dianggap memuaskan. Tidak mengherankan jika pendukung Timnas Indonesia memberikan banyak pujian untuk Struick.

Struick adalah salah satu pemain yang telah menyelesaikan proses naturalisasi pada tahun ini. Awalnya, Struick bergabung dalam program naturalisasi demi keikutsertaan dalam Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Indonesia.

Struick bahkan sudah bergabung saat Timnas Indonesia U-20 menjalani pemusatan latihan di Eropa. Padahal, saat itu Struick belum memiliki status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Namun, pada akhirnya, Indonesia kehilangan status sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20. Meskipun begitu, Struick dan Ivar Jenner tetap melanjutkan proses naturalisasi mereka. Akhirnya, pada 22 Mei lalu, Struick dan Jenner resmi menjadi WNI.

Saat ini, Struick berkarier di Liga Belanda dan bermain untuk ADO Den Haag. ADO Den Haag adalah klub yang berkompetisi di Eerste Divisie, divisi kedua Liga Belanda.

Dengan usianya yang masih 20 tahun, Struick bisa menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia dalam jangka panjang. Semakin banyak pengalaman yang ia dapatkan di level klub dan kompetisi di Eropa, akan semakin meningkatkan kualitasnya saat bermain untuk Timnas Indonesia.